Sabtu, 20 Agustus 2011

Who will I be? This is me, eh?


Eer, who will I be  sama this is me  itu lagunya Mbak Demi Lovato semua.. –o-“

Sebenarnya aku nggak tahu harus ngasih judul apa buat postingan ini. Karena mungkin akan banyak sesuatu yang ingin aku “celoteh”kan.

Aku baru saja menonton salah satu dorama yang sangat terkenal sepertinya, yang sudah membuat banyak orang menangis dan terinspirasi. Yep, 1 litre of tears. Serial yang dibuat berdasarkan buku diary Aya Kitou, gadis jepang yang terkena penyakit—yang belum bisa disembuhkan.

Gaaaaah, aku tahu aku telat banget baru nonton serial ini, padahal serial ini sempat ditayangin di Indonesia di satsiun TV Indosiar, tapi karena waktu itu aku masih SD sepertinya aku nggak begitu ngeh. Tapi perasaan aku dulu ngikutin Buku Harian Nayla deh.. (eh kok ngelantur). Ah, ya.. intinya begini. Aku tahu ini telat banget, demo.. however.. 1 litre no namida  sukses bikin saya nangis!. Yah, aku nangis lagi. Ngeliat Ikeuchi Aya di serial itu membuat aku inget sama almarhumah kakak aku. Perjuangan  mereka berdua hampir sama, rambut mereka sama-sama pendek, simpang-siur semangatnya pun sama. Cara ngeluhnya juga… haaah.  Dan itu yang bikin aku.. aaah nyesek.

Tapi aku akuin perjuangan Aya di serial itu kerasa kok feeling-nya.  Bahkan aku lebih ‘dapet’ gregetnya waktu nonton serialnya daripada waktu baca bukunya ._. (idunno what the reason). Mungkin karena di film kita bisa benar-benar melihat visualisasi nyatanya ya, kalo membaca kan kita masih harus menerka-nerka, gimana penggambarannya.

Dan, setelah nonton serial ini banyak yang aku pikirin, akhir-akhir ini aku merasa seriiiiing banget mengeluh dan sepertinya aku ini useless banget. Dan waktu aku nonton serial itu ada satu quote sederhana yang aku sukaaaaaaaa banget:

“What’s wrong with falling down?, you can always stand up again”

Sederhana banget kan?, tapi kayakya aku #jleb banget. Karena aku akui aku ini tipe orang yang dikit-dikit… “Haaaah.. kenapa adaaa aja masalah ini. Kenapa harus aku? Kenapa aku nggak bisa?” dsb. Dan aku rasa aku harus mulai menerapkan quote  diatas. Aku harus mengurangi kebiasaan mengeluh dan sebisa mungkin tetap berusaha menyelesaikan masalah yang ada. Aku kayak ‘kesetrum’ untuk jadi manusia yang lebih baik.

Trus ada lagi. Sebelum nonton serial ini aku masih nggak tahu apa cita-citaku. Apa mimpiku. Aku masih linglung dan asal jalan aja di dunia ini. Baiklah, tidak sepenuhnya linglung memang, aku masih ada mimpi-mimpi kecil. ‘mimpi-mimpi’? ya.. mimpi-mimpi.. karena apa yang aku mau, who will I be itu banyak, bercabang dan aku terlihat amat dilema untuk memilih.

Dulu waktu SD aku ingin menjadi guru musik, lulus SD aku ubah lagi ingin menjadi orang sukses -_-“, pas SMP… aku malah kayak jalan ditempat karena ternyata makin banyak hal-hal yang aku pengen, seniman, penulis, teknisi dan kembali lagi ingin menjadi orang sukses -_-“. Lalu, awal SMA aku dituntut oleh Pak Watson (baca: Ayah saya) untuk mulai menetapkan dan memfokuskan apa cita-cita aku. Akhirnya aku memutuskan, aku pengen jadi seorang web designer. Mungkin aku nggak berpengalaman apa-apa.. dan skill-ku jauh dibandingin temen-temen lain yang lebih jago soal web, tapi aku mau belajar dan pengen belajar. Trus dateng lagi suatu pikiran bahwa, aku pengen mengembangkan tata bahasa aku agar lebih baik, aku mau jadi jurnalis. Aku mau ngelanjutin mimpinya almarhumah kakak aku itu.

DEMO, sekarang!, aku mulai berpikir untuk menjadi seorang suster. Gara-gara serial itu juga. Tidak, yang ini aku bener-bener serius.. jauh di lubuk hati aku yang paling dalam (ee, agak lebay), aku emang pengen jadi perawat. Dulu waktu kakakku masih sakit, aku selalu nyiapin obat-obatnya dia, yang nyiapin minum, dulu aku seneeeng banget ngelakuin itu, karena kakakku selalu bilang “Terima kasih ya susteeer”.  rasanya… keren gitu. Aku mungkin memang orang yang kurang telaten, itu salah satu alasan aku menyangkal untuk menyebutkan mimpi aku adalah menjadi seorang perawat. Makanya, untuk obsesi aku yang itu biasanya aku serahin jabatan jadi perawat ke tokoh fiksi cerpen-cerpenku. (kalau suka baca cerpenku pasti tau deh, kayak Acha di cerpen Dreams [the old friend] sama Tata di LOTR gituuu). Tapi sekarang aku mau mencoba. Nggak ada yang nggak mungkin kan? :D.

Jadi kesimpulannya. Bismillah, insya allah, allahu alam. Aku mau jadi seorang perawat….. yang bisa main musik, yang suka nulis, yang suka gambar, yang bisa mengelola web juga. Ahahay, tidak buruk kan? .___.

Ehehehe, aaaah.. kenapa sepertinya aku mendadak jadi orang seserius ini ya? XD. Entahlah, yang aku pikirkan, aku harus mulai serius dengan apa yang aku kerjakan dan fokus terhadap apa yang akan kita tuju. Karena kita nggak tahu apa yang akan terjadi besok.

Well, bismillah.. aku harus bisa menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya.
Kalaupun nantinya mimpi aku bakal berubah lagi... yaaah allahu alam lah. tapi semoga yang ini bener-bener kok.. ._.
eh aku baru sadar. kalo aku mau jadi perawat... aku gak bisa masuk ITS dong ._____. -__-"

Ampuni BAIM Ya ALLAAAH.. (?).

Ganbate kudasai, koun wo inoru neeee…
Mata Ashitaaaa.. :D

Rabu, 17 Agustus 2011

Sayonara [cerpen]

Sayonara [cerpen]
Well, hai! Iya, aku abis bikin cerpen. Dan cerpen yang ini bisa dibilang (lagi) lanjutannya Lalu, Aku Mengerti dan Ya, Aku Terima .___.V. yaaah begitu dah. Sekuel yang kedua ini sama aja kok, sama-sama geje. Oke, yang mau baca monggo. ._.
***
Aku mengeratkan tas dibahu. Berjalan lurus dengan langkah pasti menuju ruang tunggu keberangkatan. Aku mengangguk seraya tersenyum tipis kearah bapak yang sedang bertugas saat tas-tasku berhasil lolos mesin pemeriksaan. Setelahnya, aku tenteng lagi tas-ku sembari menghela nafas cukup panjang. Kepalaku sedang mencari-cari, mencoba menemukan bangku kosong untuk aku duduk. Mataku menemukan dua bangku kosong di sebelah seorang wanita yang menurut perkiraanku berumur 30 tahunan.
Aku langkahkan kakiku menuju tempat itu. Wanita itu sedang sibuk dengan smart phonenya saat aku dengan basa-basi meminta izin duduk di sebelahnya. Tapi wanita itu segera menoleh, tersenyum seraya mengangguk mempersilahkan sebelum kembali menekuni smart phonenya. Aku merasa sedikit lega.
Sebentar lagi.
Sebentar lagi waktunya datang. Setelah ini semuanya akan baik-baik saja.
Aku menepuk tanganku pelan, memantapkan diri bahwa ini jalan yang terbaik. Ini juga adalah salah satu usahaku untuk menenangkan diri dari rasa gugup. Tentu saja aku gugup, ini adalah pertama kalinya aku menetapkan keputusan besar.
Aku melirik jam tanganku, rupanya masih ada 30 menit lagi sebelum pesawatnya datang. Ya, aku akan pergi. Pergi jauh dari Indonesia. Bukan, aku tidak sedang melarikan diri dari keluargaku seperti tragedi artis remaja fenomenal dua tahun yang lalu. Aku pergi untuk menuntut ilmu disana. Di negeri orang—
Negeri orang—dan rupanya mataku belum lepas dari pergelangan tanganku. Ya, walaupun fokusku sudah tidak kearah arloji lagi, melainkan kearah… benda lain yang melingkari pergelanganku. Aku merabanya, tersenyum kecut.
Gelang.
Ya. Gelang. Gelang itu.
“Taraaaaaaa!! Tunggu!”
“Mana tanganmu?? Sini deh… sudahlaah, sini…”
“Naaah, gelang ini dari aku. Kamu aku kasih ini karena kamu termasuk sahabat terbaik aku. Makasih ya, Ra buat selama ini! Hahahaha.. jangan sampai hilang! Langka tuh..”
Ya. Ini dari dia. Untuk aku. Karena aku. Sahabatnya. Begitu katanya.


Sabtu, 13 Agustus 2011

LOTR [ part 27]



LG mempersembahkan :



Part 27 : New Beginning

POV    : Rio

Pagi ini cerah. Bikin semangat buat sekolah. Aku emang nggak sabar buat sekolah lagi, soalnya liburan kemarin udah puas banget sama kakak, Tata dan tak lupa juga Ozy!. Iya, Ozy.. kenapa pemirsa, kaget ya?.

Gini, gini.. aku ceritain. Jadi, beberapa hari setelah UAS kata Tata Ozy tiba-tiba main gitu ke rumah dia trus ngajakin keluar gitu aja dengan muka yang biasanya… yang ceria dan seolah nggak pernah terjadi apa-apa gitu sebelumnya. Beneran deh, suerrr. Aku aja sampe cengo’ kalau saja kakak nggak gebuk punggung aku =o=”.

Ajaibnya lagi. Pas itu aku nggak ngerasain aura dingin sama sekali lho. Auranya haangaaat banget. Kakak sama Ozy udah mulai bercandaan, ejek-ejekan, debat kayak biasanya. Waktu aku ngasih isyarat ke Tata soal keajaiban ini dia Cuma ketawa geleng-geleng sambil angkat bahu. Yaa sudahlah.. aku juga nggak perlu terlalu ikut campur urusan kakak, mungkin saja mereka berdua emang udah baikan dan on the way to become the most unique couple \m/ (T= Yeaah!! \(^o^)/).

Liburan kemarin aku sama mereka ke tempat macem-macem. Jogging di kebun bibit lah, senam di taman bungkul plus ziarah ke makam mbah bungkul lah, ke ampel cari wangsit, ke THR main sepuasnya, nge-mall ke RODAR PLAZA dan nggak lupa ke kenjeraan (y). eh, tapi sebenernya semua tempat yang aku sebutin barusan itu nggak elite-elite gitu sih =.= tapi ya bodo amat, yang penting hemat dan hepi!! \-o-/.

Makanya, ini udah keberatan sebelah buat senengnya. Aku mau semuanya balance, dengan ngimbangin yang ‘serius’nya. Aku pengen sekolah! (O= Metesek tok, Yo –o-). Ha-ha suka-suka gue wee.. XP.

“Kaaak.. cepeeet..” Aku yang sudah mengikat sepatu mengerutkan dahi saat tidak aku dapati sahutan dari kakak super anehku satu itu. Aku masuk rumah lagi, “Kaaak…”

“Iyaa iyaaa.. sabaar..” Sahutnya yang baru saja turun dari tangga buru-buru.

“Kebiasaan sih, makanya kalo liburan jangan ngebo ajaa. Aku aja yang cowok oagi-pai udah bangun bantuin Pak Yama nyuci mobil, bantuin Mama ngitungin pengeluaran + bisnisnya ama temen-temen arisan, nyuci sepatu, tas, ngasih makan Coco-mu, eh situ malah asik-asikan ngebo..”.

Kakak yang lag minum the angetnya ngelirik sinis, rahangnya mengeras, “Bawel. Suka-suka gue, emang ada yang nyuruh lo bantuin Pak Yama gitu? Trus apa tadi? Ngasih makan Coco? Dia bias nggak makan kok berbulan-bulan, nggak usah bingung..”

Iyasih. Kura-kura emang bias nggak makan berbulan-bulan. Oh iya itu kura-kura dibeli kakak bareng sama Tata di Kenjeran. Punya Tata namanya Ryuk biar keliatan sangar katanya =o=a (perasaan kagak ada yang nanya).

“Hei.. hei.. ada apa sih pagi-pagi udah rebut?” Mama keluar dari dapur sambil naruh cangkir kopi—milik Papa mungkin—di meja makan.

“Tauk tuh Rio bawelnya makin lama ngalahin Bi Zepana tukang gossip tetangga sebelah sono!” Kakak berangsur salim ke Mama. Aku mendengus sambil masuk rumah lagi mau salim juga.

“Papa masih tidur, Ma?” Tanya kakak pas aku salim ke Mama.

“Iya, kemarin kan papa-mu begadang di lab, katanya mau bikin racun tikus buat tikus-tikus di rumahnya Om Watson..”

Aku mengangguk sambil melirik kakak yang langsung dibales tatapan judes, “Apa lirik-lirik?”

“Apa sih lu? PMS ya, kak.. huuu..”

“Hei, berantem lagi.. ayo berangkat udah jam segini lho..” Mama melirik jam deket meja makan.

“Iyaa. Yok, Dek..” Kakak nepuk pundakku keras trus jalan keluar, aku Cuma ngelirik sekilas.

“Ma, kapan Rio boleh bawa mobil sendiri?” Tanyaku untuk yang sudah entah keberapa kalinya.

“Kalau Papamu sudah memutuskan dan mengetuk palunya tiga kali..” Sahut Mama sambil bercanda tapi bagiku nggak lucu banget. Aku senyum asem trus pamit lagi. Aku langsung masuk mobil, ngelirik Pak Yama yang lagi sisiran di kursi kemudi. Hadeeeh… =o=”.

-gambarpapanpapanpengumuman-

Aku menelusuri madding didepanku dengan teliti. Mencoba melawan desak-desakan siswa lain. Heh! Ini malah ada yang nyikut gue lagi X[.

“Yo!! Udah belum, cepetan woy!” Ada yang teriak pas di telingaku.

“Belom!” Teriakku kesel. Dikira neliti satu nama sambil desek-desekan gini gampang apa??. (T= ati-ati gepeng, Yo! XD).

Akhirnya dengan susah payah, aku nemuin namaku dideretan agak tengah. Gue masuk IPA-4!.

Eh, Tata ada nggak ya?.

“Yo! Lu udeh kan? Mundur dooong…”

Shiori! Shiori Akino (baca: Sialan banget). Gue didorong sama anak ceking jangkung yang ada di belakangku. Akhirnya dengan susah payah aku mutusin keluar aja. Hadeeh, orang mau keluar aja susah =.=.

“Wetsah, Yo..” Ozy yang lagi nyandar tiang koridor sambil ngemut lollipop langsung lompat bantuin aku.

“Beeh, horror banget di dalem..” Aku geleng-geleng sambil ngelap keringet, “Lu kok nyante gini, Zy? Masuk mana kau?”

“Hehehe, Alhamdulillah ane nggak perlu desek-desekan.. nooh nama gue..”. Ozy nunjuk salah satu kertas di mading yang tulisannya lebih gede dari yang di table-tabel. Woo, dia peringkat satu buat jurusan IPS. Dewaa.. dewaa..

“Peringkat pertama, Zy? Hebaat..” Aku senyum lebar dan Ozy nggak berhenti cengar-cengir. Kayaknya dia seneng banget masuk IPS. “Eh, btw.. kakak sama Tata mana?”

“Nooh.. dipojokan, kertas pengumuman kelas kita kan ditempel disitu juga..” Kata Ozy, “Eh.. eh.. tunggu deh, Yo. Lu masuk mana? Pasti IPA deh yaaa?”

“Hehe, Alhamdulillah iy—“

“Loooh!! Terus gimanaa? Yaaaah!!!” Ozy tiba-tiba mewek.

O.O “Emang kenapa, Zy?”

“Ane nggak bias sekelas sama ente dooong.. trus gimana nasib anak-anak kitaaa??” Dia nangis sambil mukul-mukul tiang seolah kejadian itu sama tragisnya sama tsunami Jepang =o=a.

GLODAK!!, “Ya Allah gue kirain apaan, Ojii.. -,-“.

Nggak lama kemudian aku ngeliat kepala kakak yang kayaknya lagi jinjit-jinjit sedangkan kepala Tata yang sedetik muncul, sedetik ilang kayaknya tuh anak sampe lompat-lompat saking nggak kelihatannya XD, “Samperin Tata sama Kakak yok, Zy..” Ajakku.

“Ayok a—“

“Rioooo!!!”

O,O “Wey!! Dea.. lu apa-apaan sih. Hee.. lepasin nggak!!”

Ugh, iya. Dea tiba-tiba nubruk gue trus asal meluk aja. Mana anak-anak langsung pada noleh lagi. Rautnya macem-macem. Ngapain sih nih cewek stress!.

“Aaaa!! Gue seneng banget! Kita sekelas lho, Yoo.. aku udah cek berulang-ulang dan kelas kita memang sama lagi! Mungkin Tuhan sudah merencanakan ini semua dari awal, mungkin kita berdua memang jodoh. Iya kan, iya kan??” Dea megang-megang tangan ge trus dia goyang-goyangin. Dia nanya pendapat Ozy yang tampangnya lagi shock berat.

(O= sumfeh. Ente ngimpi apa semalem =O). ELU AJA SHOCK APA LAG GUA?!?.

“Dea??” Aku denger suara kakak. Aku langsung noleh ke belakang sedangkan Dea langsung senyum lebar trus muter dengan satu tumpuan kaki ngesok Ballerina, otomatis aku ikutan muter.

Yak! Sekarang si Tata bengong. Aku ngelepas tangan Dea jauh-jauh. Hiiii…

“Tata masuk manaa??” nggak sekelas sama Rio ya??”

Tata langsung pasang, ‘asem-nih-anak’.

“Emang Dek Yo masuk mana?” Tanya Kakak.

“IPA-4. Kakak sendiri?” kamu Ta?”

“IPA-3 sama kayak Tata..” Jawab kakak. Ozy yang daritadi diem sudah teriak heboh sekarang nyelametin Kakak sama Tata. Ha-ha –o-. enak ye, mereka selamat-selamatan. Gue ngenes. Udah nggak sekelas sama Kakak, Tata bahkan Ozy sekalipun! Malah sekelas samaa… nih anak stress! X(.

“Ahahha.. kasian. Gue sekelas lho sama Rio U,U” Pamer Dea.

“Ooh. Ha-ha emang kenapa? Perasaan gue biasa aja nggak sekelas sama Rio..” Sahut Tata terkesaan… menyinis ria =,=. Aku kaget, agak… kecewa sebenernya. Eh? Eeee… (?).

“Ooh, baguslah! Berarti Rio memang buat gue.. U,U”

‘KRING KRING KRING’.

Bel masuk. Tata dengan raut tak tertebak dan agk buru-buru langsung pamit narik kakak buat ke kelas. Ozy juga ikutan nyusul mereka. Heeeh.. gue ditinggaaal! =O.

“Ayo, Rio! Kita ke kelas juga ;)” Dea narik gue dengan wajah najong. Astagaaa.. gue semalem salah baca doa apa gimana sih bias sekelas sama anak stress macem Dea gini???. TT-TT.

-eeegambarcewekcowok(riodea)-

Kelas XI. Yaah, aku memang sudah kelas sebelas sekarang. Awalnya seneng banget bias mulai belajar lagi. Tapi gimana bias tenang belajar kalau aku sekelas sama Dea yang duduknya didepan gue. Parahnya lagi dibelakan gue ada siapa coba? Bukan! Bukan Ify, tapi Angel!. Yaah tahu sendiri laah. Angel,Dea, Ify itu nggak jauh beda. Sama-sama bawel!. Jadi sedikit-sedikit Dea noleh ke belakang, ngoceh-ngoceh geje tapi akunya nggak pernah nyambung, Atau Angel yang sering jawil-jawil aku buat nyuruh manggilin Dea. Yaudah sih, aku dorong aja kursi Dea asal pake kaki, sampe akhirnya Dea noleh dengan wajah shock. Ha-ha, bodo amat. =o=.

Istirahat juga begitu. Dia ngajakin aku gabung sama geng-geng dia + Obiet+Patton siapalah itu. Aku sudah bolak-balik nolak, sudah bolak-balik kabur.. tapi apa daya.. dia selalu nyamperin, ngikutin aku kemana pun, ke toilet pun dia tungguin! Aku nggak ngerti tuh anak segitunya sama gue. Serem ah.. hiii X|.

“Eeeh… Rio suka banget ya sama petis?! Aku nggak bias makan petis, ntar langsung mules gitu Yoo.. ._.” Dea nopang dagunya sambil noleh ke aku. Aku ngelirik sekilas sambil gigit tahu isi. Emang aku nanya? Ha!.

“Oh,” Jawabku sekenanya.

“Eh, eh Al.. aku sukaaa banget makan mi beteng yang pedeees!” Ozy tiba-tiba nyeletuk ke Al yang disambut derai tawa plus ejekan kakak. Sialan nih anak nyindir-nyindir. Eh, eh Tata kok diem aja ya?. Huuu, dia lagi asyik menyibukkan diri twitteran sambil makan kerupuk.

“Rio, Rio… tahu nggak sih.. aku tuh suka lho sama kamu. Aku boleh jadi pacar kamu nggak?”.

(LOTR= 0o0) (*sebenernya kalo dibuku aslinya emoticon mata buletnya lebih gede lagi. Supergede .___.).

Hek?!! o.O. de-dea sekarang lagi ngeliatin aku dalem-dalem. Di-dia s-senyum l-lebar banget. Y-ya ampun, k-kok aku jadi ga-gagap g-gini sih. -____-. Gila. Gila. Dea sudah gila!!.

Aku yang melotot denga  mulut penuh tahu noleh ke kakak, Ozy dan juga Tata. Minta bantuan. Sayangnya mereka bertiga sama-sama mendeliknya saking shocknya.

“Rio? Aku serius lho.. yaa.. aku minta maaf kalau selama ini mungkin bersikap berlebihan ke kamu. Tapi aku sadar dengan aku bersikap kayak gitu aku nggak bakal dapetin kamu..” Kata Dea dengan intonasi yang BEDA banget dengan biasanya. o.O.

Dea ini lagi kesurupan ya??. Aku nggak bias jawab.

“W-well. Gini, De…” Hadeeh.. mati kutu guaaa X|.

Aku langsung noleh ke Tata, aku nggak mau dia keburu salah paham. Mata kita bertabrakan dan dia buru-buru ngalihin mukanya sembari minum the pocongnya.

“Maaf ya, De.. eeeee… aku nggak bias”

Adegan penolakan ini disaksikan oleh kakak kandung saya, teman dekat saya dan cewek yang saya sayang. Live!!! Tanpa rekayasa!!.

Sebenernya nggak enak sih.

Iyalah! Bayangin aja, kita ditembak langsung tanpa aba-aba dan langsung nolak gitu aja tanpa mikir-mikir. Sakit banget kan? =_=”.

“Hehe, ngak apa kok, Yo.. tenang aja. Masih ada banyak waktu. Aku bakal nunggu kamu.. ^o^” Dea akhirnya senyum lagi setelah sebelumnya diem, “Aku janji mulai sekarang nggak akan maksa kamu lagi, eee.. maksudnya.. ya gitu lah. Aku bakal merubah sikap aku =D” Dea nepuk pundakku trus balik menikmati pempek palembangnya.

Kita. LOTR. Cengo. Diem. Nggak bersuara. =_______=”.

-gambargitarsamakertaskertas-

Beberapa hari terakhir ini… damai sih. Damai. Sesuai dengan apa yang dibilang Dea waktu itu. Dia mulai berubah lho.. ya.. gitu. Nggak begitu kecentilan, nggak begitu maksa-maksa walau kadang-kadang sering ngajak aku nemenin dia ke perpustakaan. Aku tahu dia sebenernya anak yang rajin. Dulu aku sering nolak, tapi… kok… sekarang aku nggak tega ya nolak =.=, cara mintanya beda sih.. toh Cuma bentar doang.

Beneran deh!. Angel juga sempet kaget mampus lihat Dea nggak begitu berapi-api, dia menyimpulkan dan bilang ke aku kayak gini, “Kekuatan cinta, Mario. Karena kamu dia bias kayak gini. Hebat ya? =)”.

Dan itu bikin gue jadi merasa makin nggak enak pernah nolak dia =.=.

Ah bodo lah. Ya, baguslah kalau dia nggak pernah memaksakan saya lagi. Sekarang saatnya aku memperkuat keyakinan aku sendiri buat Tata. Yeah! Ini saatnya. Aku harus bilang semuanya ke Tata, dan setelah itu nggak ada lagi yang boleh gangguin aku sama Tata. (L= Percaya diri sekali =o=).

Lagipula kakak sama Ozy udah ada kemajuan tuh, makin deket dan yaaah.. kelihatan banget kok kalau mereka nyaman bersama. Ini saatnya aku untuk maju!.

Aku sudah susun rencana doong B-). Tapi… buat soundtracknya… entahlah… belum sreg.. .___.

‘Ada SMS’

Eh, Doraemon. Aku ambil HP-ku di meja belajar. Ah balesan dari Ozy.

From: Ozy Sarap-

CIEEHH……… RIOOOO!! XD XD

Uhuk, dah.. beneran mau nembak Tata ye? ;;), asek daah!!. PJ PJ PJ!! *eh belom* wkwk.

Oke oke, bek tu de topik. Tata itu.. sukanya lagu2nya Anggun CS, dia jarang sk lagu2 baru sih, dia lbh suka lagu2 jadul..

Ato kasih dangdut aje, yo! XD XD.

Sukses yak!!!! XD XD.

0////0.

Hadeh nih anak bawel, tapi kenapa malah bikin gue salting gini sih! XD. Sialan. Aku kirim balesan terima kasih buat informasi dan bawelnya =o=.

Well, Tata suka lagu lama.. lagu… lama ya?. Aku coba inget-inget lagu-lagu lama yang aku tahu. Tapi… tunggu. Lagu lama? Lagu lama?? Ahay!.

-searching for network-

HARI-H.

Aku berhenti ditangga terakhir. Jantung yang semula tenang mendadak gedebukan lagi. Hadeeeh, nggak jadi ah!. Aku memutuskan naik ke atas lagi…… eh, tapi mau kapan lagi kalau nggak sekarang haa?. Oh iya sih…

Aku diem. Trus memilih duduk di tangga.

Tenang.. tenang.. bismillah.. aku ambil HP dari saku.

To: Tata XD

Hai, Ta! :D

Em, ak mau ngomong sesuatu. Aku tunggu di depan rumahku sekarang.

Mampus lu! Udah terkirim!!! XD. Haaaaa, tenang dong. Tenang. Tenang. Tenang. Aku pasti bias X).

Aku tenteng gitarku dan keluar rumah saat aku dapati jawaban sms dari Tata.

From: Tata XD

Eh? Oke.. tunggu ya, ._.

Aku. Menggaruk pelipisku sendiri saat mendapati suasana komplek yang cukup sepi. Pak Yama pasti pacaran deh. Di depan rumah-rumah deket sini Cuma ada PRT-PRT yang lagi nyapu sore-sore. Aku, dengan kikuk duduk di kursi bamboo panjang depan rumah, nunggu Tata.

Nggak lama kemudian Tata keluar dengan kaos merah plus celana panjang motif kotak-kotak. Rambut diiket kuda sekenanya. Bener-bener apa adanya. Dia yang biasa ini, tapi kenapa bias bikin jantung aku loncat-loncatan! Apalagi waktu… dia se-nyum?. XD.

“Aku ganggu ya?” l-lagi apa tadi, Ta? Hehe ^^a” Sapaku waktu dia sudah lompat kut duduk di sebelahku.

“Eh, nggak kok.. lagi twitteran aja tadi hahaha. Ada apa, Yo?”.

‘DEG DEG DEG’.

Aku buru-buru nunjukin gitar. Deg-degn parah!!!

“Ini!! Hehehe… =D”

“Gitar kamu? Kenapa, Yo? Haha. Eh.. kamu beneran suka banget sama Doraemon ya sampe penuh stikernya gitu, hahahaha..” Dia ketawa! Astagaaa X).

“Em, yah.. begitulah. Eh, Ta.. aku mau nunjukin sesuatu sama gitar ini.. dengerin ya.. =D” Kataku se-san-tai-mung-kin. Hehehehe…

“Wuaaah.. oke monggoo..”

Ehem. Bismillah. Wish me luck pemirsa, kak, Zy! (LO= semangka!!).

Eee.. ‘detentiiing~’ ç kawan, ini suara petikan gitar.

“Andai engkau tahu… bila menjadi aku, sejuta rasa dihati..

Lama tlah kupendam… tapi akan kucoba mengatakan…”

Aku senyum ke dia yang lagi melongo dengan mata berbinar,

“Ku..ingin kau menjadi milikku.. entah bagaimana caranya.. lihatlah mataku untuk memintamu…

Ku..ingin jalani bersamamu.. coba dengan sepenuh hati.. kuingin jujur, apa adanya.. dari hati…”.

Aku memberikan petikan terakhir.

Tata melongo, “Woaah! Horeee, bagus Yo! Suaramu itu lhoo .__.” Tata ketawa sambil tepuk tangan.

Dan sekarang saatnya. Aku senyum malu-malu, mencoba tenag walaupun sebenernya grogi. XD.

“Jadi kalau… kalau lirik yang tadi beneran.. aa-eeem… maksud aku… eeee, aku nyanyiin ini bener-bener buat kamu, Ta. Aku nggak pandai ngomong tapi, aku sayang kamu..”

Deg. Deg.

H-hei. Apa ini?.

Diluar dugaan. Senyum Tata menghilang!, dia terlihat menegang dan… aku bias lihat pancaran aneh di mata itu. Basah?. Bukan.. bukan, itu sama sekali tidak terlihat seperti terharu. Terlihat jelas kalau… kalau…

Astaga.

Astaga, mungkin benar kalau dia menyukai seseorang, dan itu bukan aku?.

Tat menatapku seolah menyesal dating menemuiku sekarang. Aku melemas. Ternyata… haha.. tak terbalaskan ya?. Bodoh. Ini akibatnya untuk orang yang terlalu percaya diri ha-ha.

(LO= he-hei, tungu dulu, Yo..).

Aku menghela nafas. Ternyata aku sudah mendapatkan jawabannya. Dia hanya diam, tak bersuara. Tatapan itu… tatapan itu yang paling aku tangkap, tatapan yang tidak menyorotkan kesenangan…

Aku mencoba tersenyum, tanganku bergerak begitu saja menyentuh puncak kepalanya, mengelusnya pelan.

“Nggak apa-apa, nggak perlu memaksa..” Kataku pelan, mencoba menenangkan dia yang sedang menunduk.

Tata mendongak, melihatku dengan mimic lain yang tidak pernah aku lihat, “Nggak bisa. Ma-maaf aku nggak bisa.. ini seharusnya nggak boleh terjadi Rio..” nada yang dingin, dan dia ngalihin mukanya dari aku, “Aku nggak bisa, maaf tapi aku harus… pulang”.

Dia pergi begitu saja tanpa mau melihatku sekalipun.

Aku kehilangan kendali otakku. Tanganku masih melayang di udara saat ia bahkan sudah menghilang dibalik pintu. Meninggalkan aku dan hatiku yang. Kosong. Sakit.

-end-

Demi apa???. *sembunyidikolongkasur* *AAAAALLL, gantiin aku ngomong dooong><*.

Ah, baiklah. Hai! Aku lisa.. ya saya lisa. Lalu… eee, beginilah akhir kisah romi dan yuli (loh?). eee, maksudnya jadi ini akhir dari LOTR part 27 .__. Beluum.. belum tamat kok kalo LOTRnya ._.

Oke semoga cukup berkenan. Ditunggu kritik dan sarannya ya.. *aduh taaa ngomong apa lagii?* *udaaah closing! Closing!*

Hahahha XD oke oke.. cukup sekian pidato saya hari ini. Sayonara! =D



LK =) Tm2 :D

Selasa, 09 Agustus 2011

Biru [cerpen]


Kawan, sebelumnya saya peringatin ya.. yang ini super gak jelas. Gak jelas gimana? Yaudah gitu pokoknya. 

Udah ya, saya udah meringatin lho, terserah mau baca atau nggak hehe :D.

***
Gadis berkuncir kuda itu berlari dengan tergesa-gesa seperti biasanya. Hampir setiap hari sepertinya ia harus bolak-balik berlari ke satu kelas ke kelas yang lain bila tidak ingin kehilangan menit-menit pertama dari klub-klub sekolah yang ia ikuti. Ya, dia bisa dibilang salah satunya yang paling bersemangat. Yang mengikuti lebih dari satu klub setiap harinya.

Gadis itu melirik benda berwarna merah yang melingkari pergelangan tangan kirinya lalu merutuk pelan mendapati masa dimulainya klub kedua—baginya—di hari ini sudah dimulai sejak sepuluh menit yang lalu bila sesuai jadwal. Gadis itu mencoba mempercepat lajunya.

Seperti suatu adegan yang sudah lazim, dengan tidak beruntung kakinya tersandung akar besar dari pohon Akasia yang bersebaran dan berdiri kokoh di taman—luas—sekolah itu.

Gadis itu mengerucutkan bibir. Ini bukan pertama kalinya ia terjatuh dengan posisi dan situasi dilihat orang banyak seperti ini, bahkan di tempat yang sama. Ia heran saja.. sebenarnya apa salah kakinya pada akar itu sehingga ia harus selalu tersandung di lokasi yang sama.

Gadis itu segera berdiri sambil menenteng kotak P3K-nya. Ia memilih berjalan pelan-pelan dulu sambil melihat sekeliling sebelum memulai berlari lagi. Dia pasrah bila harus terlambat mengikuti klub musik kesukaannya toh sekarang pun memang sudah terlambat.

Tunggu. Matanya menangkap pemandangan tidak asing. Kepulan asap dibalik salah satu pohon akasia. Ia segera berlari dan memergoki seorang pemuda di baliknya. Gadis itu melipat tangannya lalu mengangkat sebelah alisnya.

“Ngapain masih disini? Kau tak ikut klub? Ayo, kita sudah terlambaaat..” Seru gadis itu.
Pemuda berbadan bungkuk itu mendongak, menatap gadis itu dengan wajah tak berekspresi seperti biasa lalu beranjak mematikan  batang berbungkus putih di tangannya, kemudian memasukannya begitu saja ke dalam saku celana.

“Ikut aku” Kata pemuda itu yang sekarang pergi tanpa embel-embel menepuk pundak, atau menarik tangan dan sebagainya. Pergi begitu saja. Gadis itu menganga tidak percaya, ia segera berbalik dan menyusul pemuda itu sambil berteriak,

“Hei mau kemana?? Main-mainnya lain kali saja.. kita sudah terlambat hampir setengah jam lho! Heeiii…”
Pemuda itu tidak menyahut dan tetap berjalan dengan kaki panjang serta badan bungkuknya menuju tempat tujuannya. Toh gadis itu mengikutinya.

Mereka sampai di atap gedung sekolah. Angin disana membuat helai-helai poni rambut gadis itu menutupi sebelah matanya. Sedangkan pemuda itu malah membelakanginya dalam diam. Hanya dasi yang tampak sesekali melambai tertiup angin.

“Ada apa kau mengajakku kesini?” Tanya gadis itu.

Tak ada jawaban.

“Hei, aku tanya ada apa kau mengajakku kesini??”




Selasa, 02 Agustus 2011

My Role Fiction Model, eh?

Hahaaay! :D
Kayaknya ane udah lama ya nggak nulis di blog .__. hehehe, mau bagaimana lagi? kesibukan sekolah mulai memonopoli waktuku -.- *sigh* *shakesheadslowly*. halaah, sebenarnya nggak selebay itu kok hehe, tapi emang karena sibuk sekolah aku jadi males buka komputer sih :P.

Kali ini aku mau nulis tentang Role Fiction Model aku. eee, apa itu? aku nggak ngerti juga ._., intinya nanti aku bakal cerita siapa aja sih tokoh-tokoh fiksi yang aku Favoutitein yang bahkan aku jadiin panutan, well, here they are!

1. Ai Haibara (Shiho Miyano).





Hahay! tau komik Detektif Conan nggak? tau kan? tau dong?. yaaah, Ai adalah salah satu tokoh di cerita Detektif Conan. atau bahkan salah satu kunci dari permasalahannya? hmmm yah begitulah.

Tokoh fiksi hasil ciptaan Aoyama Gosho satu ini emang juara buat aku. Aku, sukaaaaaaaaaa banget sama karakter Ai. Dia, cantik tentu saja. Pintar. Dingin. Misterius. Tertutup. Dan... peduli sesama.

Dia nyaris terlihat seperti loser sebenarnya. Aku nggak begitu bisa jelasin, pokoknya dibalik kekuatan karakter dia yang pintar-dingin-judes-cuek itu dia juga punya sisi kelemahan. seperti rasa ingin dilindungi dan mudah putus asa.

Aku ngerti kok gimana perasaan dia.

Gimana aku nggak ngefans sama karakter kaya gitu?? u.u jadi jangan heran deh kalo buku gambar saya lebih banyak gambar wajahnya Ai daripada Conan. Foto Profil Fb sama Avatar aku sering pake gambar Ai ._______.

next.

2. Airi Tokieda



Kyaaaaaa >.<
Airi. tokoh fiksi buatannya Erika Kurahashi ini oke bangeeeet!.
Lihat! dia cantik banget kan? hmmmm, tapi bukan karena fisiknya dong aku ngefans sama dia bahkan sampe aku jadiin role fiction model tapi emang karena sifat,sikap dia yang bikin gyaaaa, aku baget ._. #plakk.

Well, Airi ini main character dari komik Max Lovely. Tau nggak sih? sebenernya aku baca itu komik cuma volume 1-nya aja lho. iya, cuma satu serinya aja dan gak berlanjut baca kelanjutan ceritanya.. bukan karena apa-apa tapi karena sejak dulu nyari di toko buku nggak ada volume lanjutannya T.T. tapi hebatnya cuma dalam satu seri itu aja aku udah bisa jatuh cinta sama karakter Airi. dan aku berniat bakal lanjut baca ceritanya secara online! :D.

Oh ya balik ke Airi. Airi ini... cewek semi tomboy (nggak tomboy juga sih), penuh semangat, mudah bergaul, berani, populer, keren percaya diri, apa adanya dan yaaaaa gitu deh. ane gak bisa jelasin. Apa? biasa aja ya sifatnya. memang biasa aja kok, cuma kerennya dia itu.. apa ya? *sebenernya aku nggak bisa jelasin*.

Airi itu si Max, yang terkesan hebat banget dari penampilan luar (walau emang hebat), tapi dia juga bisa lemah. dia nggak pernah nangis karena dia udah janji nggak bakal nangis lagi ke almarhum papanya. tapi ya gitu disatu titik terlemah dia bakal nangis juga, tapi dia cuma bisa nangis di depan Taki Sahara, cowok. sahabat karibnya Airi.

Udahdeh saya ga bisa jelasin lagi aku kasih salah satu dialognya Taki sama tentang Airi di Max Lovely vol.1:

"Airi sama sekali nggak berpura-pura di hadapan kami. kadang dia bahkan nggak tahu malu. kami menyuka dia yang apa adanya.."

Hehehe ._. dan satu dialog pernyataannya Airi yang dia buka terang-terangan di depan guru olahraga yang ngeselin-_-:

"Tiap orang punya kekuatan berbeda, jadi tidak semua hal bisa dilakukan!apa bapak bisa melakukan semua hal!? kalau memang bisa aku angkat topi!. kuberi tahu satu hal ya! aku ini perempuan yang membuat spagethi jadi mi udon! dan aku membuat rasa hamburger jadi seperti sikat WC! meskipun begitu, aku tak akan menyerah jadi seorang pengantin, diluar sana pasti ada orang yang mau menikahiku meskipun aku tidak bisa memasak!"

Begitulah. ._.

Ah. kayaknya yang paling melekat emang dua tokoh itu deh. kapan-kapan aku mau ngasih quote-quote dialog dua tokoh itu deh :D.

Eh tunggu deh, aku baru sadar tokoh yang aku kagumi memiliki nama depan yang sama "AI" hahaha Ai dan Airi, gyaaaaaaaa love them >.<.

Okelah aku emang nggak pandai menjelaskan tapi yaa sebodo amat lah XD.

Setidaknya aku mau bilang deh, gini. aku menjadikan mereka berdua panutan aku untuk motivasi aku. dengan begitu aku bisa mencontoh sisi positif dari Ai dan Airi. contoh, sisi Ai yang pintar dan sisi ceria penuh semangatnya Airi, jadi semoga aku bisa jadi pribadi gabungan dari mereka yaitu ceria dan penuh semangat yang pintar :P.

Well, cukup sekian bacotnya and Sayonaraaa!!! :D

Senin, 01 Agustus 2011

me-ra-cau-?

Bisakah kau jelaskan padaku?
Kenapa aku begitu memujamu?
Siapa kau sebenarnya?
Apa kelebihanmu?

Kau tak lebih berprestasi dari aku. Kau tak lebih rajin dari aku. Kau tak lebih pandai dari aku. Kau tak lebih baik dari aku.

Bukan. bukannya aku mau menyombongkan diri.

Mungkin yah, dalam beberapa hal kau lebih unggul dariku. Setiap orang mempunyai suatu kelebihan bukan. Dan kau, selalu unggul dalam masalah 'Cinta' bagiku. Kau nyaris tak pernah sendiri, saat suatu hari aku mendengar kabar kau baru saja patah hati, beberapa hari kemudian hatimu sudah terobati.

Aku tak mengerti. mungkin kau orang yang beruntung. atau mungkin lukamu selama ini tak sebesar yang aku duga sehingga mudah saja orang lain mengobatinya. atau... sebenarnya lukamu tidak pernah sembuh lantas kau membohongi publik. oh! atau jangan-jangan kau tak pernah mempunyai luka ya?.

Kau unggul. Tapi aku tetap meragukannya.

Apa kau benar-benar mengerti apa itu 'Cinta'?.

Sampai dalam hal ini aku terpaksa berkata bahwa kau belum unggul dalam hal itu. Kita sama dalam hal ini. sama-sama belum benar- benar mengerti.

Aku memang tidak punya pengalaman apa-apa sepertimu. Tapi bukan berarti aku seorang tuna rasa yang tak mengerti rasa cinta. Aku kan manusia normal. Aku juga bisa mencintai seseorang. Aku juga punya orang yang kusukai kok.

Dan yah.
Itu kamu.
Aneh.

Sudah kubilang kan, aku benar-benar tidak mengerti. Aku begitu memujamu yang tak memiliki keunggulan apa-apa--menurutku. Mungkin, yah. kau tampan. ya, tampan. itu saja. tapi bukankah tampan itu relatif? masih banyak kok yang lebih tampan dari kamu, tapi kenapa aku masih tetap saja memujamu?.

Bisakah kau jelaska padaku?
Kenapa aku begitu memujamu?
Siapa kau sebenarnya?

Kau. adalah pemuda biasa yang mudah terlarut dalam duniamu sendiri bila bola berada ditanganmu bukan?
Kau. adalah pemuda biasa yang pandai bergaul dengan yang lainnya bukan?.
Kau. adalah pemuda malas seperti lainnya yang gemar menyalin tugasku bukan?
Kau. adalah kawanku. kawan biasa saja bukan?.

Kalau begitu, kenapa aku bisa memujamu yang biasa itu?. Bukankah masih banyak pemuda luar biasa yang lebih pantas untuk aku puja?.

Bisakah kau jelaskan padaku?
Kenapa aku begitu memujamu?

Aku tak tahu.
Mungkin. Karena kau yang tak unggul dari aku ini akhirnya berhasil mengajariku sesuatu.
Kau, membuatku bisa mengerti apa itu 'Rasa Suka'.
Ya, aku akui. Kau yang membuatku mengerti akan hal itu. Kau memberiku kesempatan untuk mengenal rasa itu, dan kau juga yang membuatku merasakan kegagalan dalam rasa itu.

Kamu. Iya. Kamu.

Tapi kenapa aku tetap saja memujamu?.

Bisakah kau jelaskan padaku?
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...